Senin, 18 Maret 2013

Pendapatku tentang Banyaknya Gedung di Jakarta

Tolong jangan tumbangkan lagi Sahabatku...

Hai! Maaf ya aku minggu lalu belom nge-post apa-apa.  Soalnya lagi UHBT atau ulangan tengah semester.  Aku belom sempat ngelanjutin tentang istana di Inggris, Hever.  Jadi sekarang, aku cuman mau kasih pendapatku tentang Jakarta.  

       Kalian ngerti nggak 'shabatku' dalam judul tulisan ini??? ya, pastilah para pohon.  Aku udah mulai khawatir sekali dengan keadaan Jakarta sekarang.  Ada ratusan gedung pencakar langit, gedung biasa atau bangunan lainnya yang berdiri di Ibukota Indonesia.  Bukankah Ibukota harus menjadi contoh kota-kota yang lain? Walaupun banyak gedung, tapi juga kita harus dibandingkan dengan taman.  Bukankah yang masyarakaat inginkan udara sejuk dengan bayangan-bayangan pohon yang melindungi mereka?  Aku tahu, banyak aktivitas yang memerlukan gedung-gedung pencakar langit di sebuah ibukota Negara, tetapi harus juga diingat, bumi ini sangat tidak suka disakiti seperti itu.  Manusia ini tidak boleh egois dengan tempat tinggal mereka sendiri, bumi.  Iya, gedung banyak manfaatnya bagi para pengusaha(dan semacamnya) dan menambah lapangan kerja, tapi apakah masyarakat lain juga mendapat keuntungan besar? apakah bumi ini mendapat keuntungan besar? menurutku jawabannya pasti TIDAK.  Banyak pohon-pohon ditebang, walaupun dengan persetujuan apapun, menurutku mereka masih bisa dibilang semena-mena.  Semakin terasa sinar maahari yang panas, dan tertahan apapun, kecuali sinar matahari yang dpantulkan oleh gedun yang dapat merusak ozon.  Aku hanya ingin bercerita, daei perjalanan rumahku di Pasar Minggu samapi Jl. Ahmad Dahlan, Seklah Labschool, adal lebih dai 6 gedung besar sedang dibangun.  Bukankah itu keterlaluan? Bahkan berdasarkan perkiraan, akan ada 220 gedung pencakar langit di tahun 2020. Apakah itu hal ya baik? Mengapa sih aku cuman kasih pendapat tentang Jakarta? dan bukan kota lain atau negara lain yang juga memiliki ratusan gedung?

       Masalahnya adala, dengan jumlah gedung yang ada ratusan ini, kota ini hampir tidak memiliki taman.  Aku sanagt sedih akan minimnya taman umum yang dimiliki Jakarta, lebihnya Indoensia.  Aku aka membandingkan Jakarta dengan kota New York.  Aku tahu kota New York ada di Negara Amerika Serikat, negara sangat maju, tapi buankah hal ini harus dijadikan pedoman kita?  Kota tersebut memiliki pastinya lebih banyak bangunan atau gedung, tetapi, mereka memiliki taman di tengah kota yang hijau, luas, dan tempat dimana masyarakat bisa bersenang-senang menikamti udara sejuk.  Berapa jumlah taman di Jakarta(bukan taman di perumahan) yang luasnya bisa melebihi lahan gedung-gedung pencakar langit? Tidakkah kalian berfikir seberapa bermanfaatnya taman bagi masayarakt dan bumi ini? Dan tidak sama skali merugikan siapapun?  Memberikan udara sejuk, memberikan tempat refreshing, memberikan tempat berolahraga, bahkan dapat mencegah banjir yang selalu melanda jakarta tiap tahunnya.  Ingatlah, taman kota adalah paru-paru kota.  Apakah gedung-gedung dapat memberikan itu semua?  Sukakah masyarakat akan banjir yang terus meanda?  Dan jika masayarakat jugamendukung pembanguna taman, bisakah Jakarta menjadi kota maju?  Menurutku jawabannya bisa, karena banyak sekali kelebihan taan dibandingkan gedung-gedung atau bangunan.  Hal tersedih yang aku sadari adalh, sebuah pembatas jalan besar di daerah Sudirman atau Tamrin, disebut 'taman'.  Karen aku pernah melihat tulisan 'Sedang ada perapihan taman' di pembatas jalan besar tersebut yang memang ditumbuhi tanaman.  Tetapi apakah taman di Jakarta hanya sebatas pembatas jalanan?  Tidakkah kalian semua berfikir? Satu pohon dapat memberi kenikmatan pada 1000 jiwa.  Maukah kalian membangun Jakarta yang leih asri? yang leebih baik? yang lebih bisa mendapat pandanga baik dari masyarakat lain?  Bersemangatlah, demi masa depan kita.

1 komentar:

  1. (y)
    Seharusnya biologi juga punya perkembangan zaman

    BalasHapus